Thursday, February 13, 2014

Fauna Unik antara Garis Wallace dan Garis Weber

sedikit mengulas tentang pengetahuan waktu masih sekolah, tentu kita semua pernah mendengar dengan Garis Wallace dan Garis Weber. Bagi yang ingatannya masih samar - samar, saya akan menjelaskan sedikit tentang kedua garis tersebut.

Garis Wallace : 
dikemukakan oleh Alfred Russel Wallace, dimana garis ini memisahkan wilayah geografis fauna Asia dan Australian. Bagian barat dari garis ini berhubungan dengan spesies Asia sedangkan di timur garis ini kebanyakan berhubungan dengan spesies Australia.

Garis Weber :
dikemukakan oleh Max Carl Wilhelm Weber, secara garis besar garis ini juga berfungsi sama dengan Garis Wallace yaitu memisahkan wilayah geografis fauna Asia dan Australian, yang membedakan kedua garis ini terletak pada batas wilayah geografinya.

Untuk lebih jelas tentang perbedaan Garis Wallace dan Garis Weber, silahkan dilihat gambar dibawah ini :


Bagaimana? sudah lebih jelas kan pastinya.

Awalnya masing - masing garis tersebut diciptakan untuk memisahkan fauna Asia dan Australia, namun karena perbedaan letak garisnya sehingga memunculkan sebuah wilayah yang bisa dikatakan sebagai wilayah peralihan antara Asia dan Australia. Hal inilah yang akan kita bahas kali ini, yakni fauna unik di wilayah peralihan tersebut. Langsung saja berikut ini beberapa list tentang fauna unik tersebut :

1. Anoa
Hewan endemik Sulawesi ini sekilas mempunyai bentuk fisik mirip dengan kerbau, namun ukurannya lebih kecil tepatnya seukuran dengan rusa. Habitat terbesar terdapat di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Hewan ini termasuk dilindungi karena populasinya semakin berkurang bahkan sejak tahun 1986 oleh IUCN Redlist dikategorikan dalam binatang dengan status konservasinya “Terancam Punah” (Endangered; EN) atau tiga tingkat di bawah status “Punah”. Ada 2 jenis yang paling umum yakni Anoa Pegunungan dan Anoa Dataran Rendah. 



2. Kuskus
Kuskus merupakan salah satu mamalia berkantung, seperti kanguru kuskus betina melahirkan anaknya kemudian merawat dan membawa anaknya dalam kantung yang terdapat di perutnya. Kuskus sering dianggap hewan yang sama dengan kukang, padahal keduanya berbeda. Ciri utama kuskus selain kantong yang terdapat di perutnya adalah bentuk muka yang bundar dengan daun telinga yang kecil, serta bulu yang lebat. Selain itu kuskus mempunyai ekor yang panjang dan kuat yang berfungsi sebagai alat untuk berpegangan saat berpindah dari satu dahan ke dahan lainnya. Penyebaran hewan ini di sekitar Sulawesi dan Maluku. Hewan merupakan hewan yang dilindungi, namun nyatanya masih banyak diperjualbelikan, baik di Indonesia maupun ke luar negeri.



3. Babi rusa
Termasuk fauna endemik Sulawesi, namun juga banyak ditemukan di pulau sekitar serta Maluku. Dari bentuk fisik hewan ini menyerupai babi, namun satu hal yang membedakan adalah mempunyai taring panjang yang mencuat menembus moncongnya. Babi rusa juga termasuk salah satu hewan yang mulai langka populasinya. 




4. Tarsius
 Hewan unik dan langka ini merupakan endemik Sulawesi, namun beberapa jenis juga ditemukan di Filiphina. Nama Tarsius diambil berdasarkan ciri fisik tubuh mereka yang istimewa, yaitu tulang tarsal yang memanjang, yang membentuk pergelangan kaki. Ciri-ciri fisik tarsius yang unik lainnya adalah ukuran matanya yang sangat besar. Ukuran mata tarsius lebih besar ketimbang ukuran otaknya. Hewan ini termasuk hewan yang dilindungi oleh Pemerintah, karena populasinya yang semakin menurun akibat rusaknya habitat mereka.


5. Komodo
Merupakan spesies reptil terbesar di dunia yang terdapat di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Bahkan komodo menjadi ikon utama provinsi NTT bahkan Indonesia. Komodo hidup di padang rumput kering terbuka, sabana dan hutan tropis pada ketinggian rendah, biawak terbesar ini menyukai tempat panas dan kering. komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan sehingga oleh IUCN Redlist dikatagorikan dalam status konservasi Rentan (Vurnerable). CITES (the Convention on International Trade in Endangered Species) telah menetapkan bahwa perdagangan komodo, kulitnya, dan produk-produk lain dari hewan ini adalah ilegal.



Sebenarnya masih banyak sekali fauna lain yang merupakan endemik wilayah peralihan ini, walaupun ini hanya sebagian kecil, semoga apa yang saya sampaikan ini dapat menjelaskan bahwa Indonesia begitu kaya akan keanekaragaman speseis flora maupun fauna. Pesan saya hanya satu, lindungi mereka dan lindungi habitat mereka.


Powered By Blogger