Wednesday, July 31, 2013

Penderita hypotensi masuk

Sekedar share dan curhat aja sih,,
Ada yang pernah mengalami gejala seperti saya ini gak sih :
Terkadang (gak sering) setelah terlalu lama duduk, jongkok ataupun tidur dan pas kita berdiri langsung ngerasa pusing, pandangan mata kabur dan bahkan merasa mau pingsan?? Klo orang jawa bilang "nggliyeng"...
 Klo ada yang pernah mengalami juga, ini saya bantu share tentang gejala apa sih itu dan bagaimana proses terjadinya, monggo :

Jadi gejala yang saya sebut diatas itu namanya postural hypotension gejala tersebut merupakan salah satu gejala-gejala yang dialami oleh penderita hypotensi atau tekanan darah rendah. Selain postural hypotension ada gejala hypotensi lain yang paling umum diketemukan yaitu Postprandial Hypotension dan Neurally Mediated Hypotension.

Untuk pembahasan kali ini saya hanya akan share tentang gejala postural hipotension yang saya alami dan mungkin banyak diluar sana yang punya cerita serupa.

Jadi pada jenis postural hipotensi ini, disebabkan tekanan darah mungkin turun mendadak karena perubahan posisi tubuh, biasanya saat sedang berdiri dari posisi duduk atau dari posisi berbaring. Orang yang mengalami perasaan seperti mau pingsan, pusing dan pandangan kabur setiap kali ia berdiri dari posisi duduk atau dari posisi berbaring, mungkin mengalami hipotensi postural Biasanya tubuh mengkompensasi penarikan darah ke arah bawah karena gaya grafitasi dengan cara meningkatkan laju detak jantung untuk memastikan distribusi darah ke otak dalam jumlah cukup. Pada hipotensi postural, tekanan darah turun karena jantung tidak memompa cukup darah sehingga terjadi kekurangan oksigen di otak yang menyebabkan timbulnya gejala rasa pusing bahkan pingsan Orang lanjut usia biasanya mengalami hipotensi postural khususnya mereka yang berusia diatas 60 tahun. Namun hipotensi ini juga dapat terjadi pada orang muda, tanpa bahaya tertentu karena sirkulasi darah yang kurang lancar akibat terlalu lama duduk atau jongkok. Dehidrasi temperatur panas, kehamilan, saat-saat badan capek juga dapat menyebabkan hipotensi postural Kadangkala obat-obat yang ditelan untuk mengontrol hipertensi (tekanan darah tinggi) seperti beta blocker dan diuretic juga dapat menjadi salah satu penyebab hipotensi.

Yaa mungkin cuma sebatas ini yang bisa share semoga dengan kita mengerti dan mengetahui adanya gejala pada tubuh kita, bisa dijadikan evaluasi terhadap kesehatan dan pola hidup kita. Jadi tidak ada istilah tentang kalau orang darah rendah lebih enak daripada darah tinggi, yang namanya sakit gak ada yang enak haha :)))

Tuesday, July 30, 2013

Aku Sudah Terbiasa Sendiri

mau sekedar sharing aja, beberapa hari kemarin iseng-iseng membuka lagi account "tumblr" yang lama sudah gak terjamah hehe.. ehhh nemu cerpen yang lucu, ya mungkin aku sebut lucu karena sering diantara kita menjumpai cerita berikut di kehidupan nyata. Ini dulu cerpen aku reblog (istilah di tumblr) dari akunnya masgun http://kurniawangunadi.tumblr.com. Langsung aja dah silahkan di simak :)))


Pada akhirnya orang yang terbiasa sendiri akan kehilangan alasan untuk mempertahankan kesendiriannya.

"Mau aku temani ?"
"Tidak perlu, aku sudah biasa sendiri"
Perempuan itu menerobos malam dan hujan, menghilang dibalik pagar tinggi perkantoran. Menenteng sebuah payung dan tas kecil.
Aku?
Aku tadi sudah menawarkan diri menemaninya, tapi penolakannya selalu sama. Aku berdiri di depan pintu dengan sedikit atap yang membatasiku antara hujan dan kering.

Hari yang lain …
"Mau aku temani ?"
"Tidak usah, aku sudah biasa melakukannya sendirian"
Lagi, perempuan itu melangkah berlawanan arah, menyeberang jalan yang padat.
Aku?
Aku sudah menawarkan diri membawakan berkresek-kresek bawaannya, terlihat payah sekali dia tadi membawanya. Aku berdiri pada tangga sebuah ruko. Menyaksikannya hilang di telan gang.

Hari yang lain …
"Mau aku temani ?"
"Maaf, Aku tidak biasa menonton dengan orang lain"
Perempuan itu melangkah masuk ke dalam teater enam, aku ke teater tujuh pada waktu yang tak terduga kami bertemu di bioskop pada jam menit dan detik yang sama.

Aku teringat sesuatu, cara terbaik untuk menemani seseorang mungkin dengan menjadikannya bukan lagi orang lain.
Jika hujan di luar sana sedang deras-derasnya, maka waktu yang paling baik untuk sekedar minum kopi di sebuah kedai dan toko buku atau pergi ke suatu tempat yang menghangatkan.
"Aku ingin sekali ke Toko Buku di ujung jalan kota, disampingnya ada kedai kopi yang mana kita bisa menikmati buku yang telah kita beli dan minum secangkir kopi disana"
"Mau aku temani". Aku meletakkan koran dan memandang kepadanya.
Perempuan itu tersenyum, "Aku tidak mungkin lagi menolak tawaranmu bukan, oh iya, ini ke 156 kalinya kamu menawarkan diri"
Sudah aku katakan, mungkin cara terbaik untuk menemani seseorang adalah dengan menjadikannya bukan lagi orang lain. Itu aku lakukan di penawaranku yang ke 155.

Monday, July 29, 2013

Chinchilla - fauna eksotis dari Andes

Bagi para penggemar fauna di tanah air, mungkin beberapa masih asing dengan hewan yang satu ini. Namun kedepannya diperkirakan hewan ini akan mengalahkan kepopuleran dari Sugar Glider (SG) yang belakangan ini menjadi primadona dan trend di segala kalangan.

berikut saya akan mendeskripsikan secara sederhana tentang hewan yang bernama Chinchilla ini :

Sejarah :

Chinchilla adalah hewan bertelinga besar yang berasal dari pegunungan Andes, Amerika Selatan. Nama "chinchilla" secara harfiah berarti "Chincha kecil," nama dari suku Chincha di Andes yang memakai bulu kulit chinchilla. Di Tiongkok, hewan ini disebut lóng māo, yang dapat diartikan sebagai "kucing naga." Saat ini ada 2 spesies chinchilla yang masih hidup, yaitu Chinchilla Brevicaudata dan Chinchilla Lanigera. Chincilla Lanigera memiliki fisik lebih kurus dan ekor lebih panjang. 

Morfologi (bentuk tubuh) :
 
penampilannya sekilas mirip tupai tanah, tetapi lebih kuat dan besar. Hewan ini cocok dipelihara di daerah dengan iklim yang dingin. Mereka tidak dapat hidup di daerah dengan cuaca yang cukup panas, jadi jika ingin memeliharanya Anda harus memastikan hewan peliharaan ini tetap dingin. Mereka membutuhkan kandang yang cukup luas dan leluasa untuk dapat bergerak dengan bebas. Walaupun masih sedikit jumlahnya, binatang ini juga sudah mulai dipelihara di Indonesia. 

Hal yang paling menarik dari chinchilla tentu saja bulunya (atau lebih tepatnya rambut) yang tebal & konon sehalus beludru. Begitu tebal bulunya sehingga kutu pun tidak bisa menusuk kulitnya. Penyebab kenapa bulu chinchilla bisa begitu halus & tebal adalah berkat strukturnya di mana satu folikel (kantong rambut) chinchilla bisa memiliki 60 helai rambut. Bulu tebal tersebut berguna untuk melindunginya dari iklim dingin Pegunungan Andes, habitatnya. Pewarnaan bulunya sendiri bervariasi di mana warna yang paling banyak ditemui adalah warna abu-abu untuk kamuflase, biru, putih, & sebagainya.

Karena bulunya pula, chinchilla banyak diburu oleh manusia untuk dijadikan bahan pakaian yang halus & berkualitas. Di awal abad ke-20, bulu chinchilla bisa dihargai $ 100.000 & sejak itu, chinchilla diburu secara besar-besaran oleh manusia. Sebagai akibatnya, chinchilla kini menghadapi bahaya kepunahan & dilarang diburu di alam liar. Sekarang, chinchilla juga sudah diternakkan secara massal untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik untuk diambil bulunya maupun untuk dijadikan hewan peliharaan. Selain perburuan liar, perusakan habitat juga ikut andil dalam menurunnya populasi chinchilla.

Pola hidup :

Chinchilla adalah hewan nokturnal yang mencari makan di malam hari. Mereka merupakan hewan omnivora yang suka memakan rumput, buah, biji, serangga, dan telur burung.
Saat makan, mereka akan berdiri dengan kedua kaki belakang & memasukkan makanan dengan kaki depannya. Di siang hari, mereka lebih banyak tinggal di dalam lubang atau celah bebatuan. Di alam liar, Chinchilla hidup secara berkelompok di mana satu kelompok anggotanya bisa mencapai 100 ekor. 

Chinchilla tidak memiliki musim kawin yang spesifik & bisa melakukan reproduksi kapan saja. Mayoritas dari chinchilla diketahui hidup monogami alias hanya hidup dengan satu pasangan kawin. Sesudah melakukan perkawinan, chinchilla akan memasuki periode kehamilan yang mencapai 111 hari & selanjutnya melahirkan anakan yang sudah berbulu & bisa melihat. Anakan tersebut lalu akan menyusu pada induknya hingga usia sekitar 8 minggu. Seekor chinchilla diketahui bisa hidup hingga usia 10 tahun (20 tahun dalam tangkapan) & mencapai ukuran 30 cm.

Pedoman pemeliharaan :

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat memelihara chinchilla, terutama karena chinchilla memiliki cara hidup yang khusus. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah soal suhu & temperatur. Karena chinchilla berbulu tebal & sulit berkeringat, suhu tempat memelihara chinchilla tidak boleh lebih dari 25 derajat C. Lebih dari itu, chinchilla bisa mati terkena stroke akibat suhu tinggi. Cara untuk melihat apakah chinchilla kepanasan adalah melihat telinganya di mana bila telinga chinchilla berwarna kemerahan, itu menunjukkan ada banyak panas yang dilepaskan dari tubuh chinchilla.

Chinchilla merupakan hewan malam yang aktif sehingga saat dikandangkan, chinchilla memerlukan semacam "sarana olahraga" seperti roda hamster. Lebih spesifik, roda hamster yang permukaannya rata karena jika rodanya bercelah, kaki atau ekor chinchilla bisa dengan mudah terjepit di sela-selanya. Chinchilla juga memerlukan sesuatu untuk digigit karena seperti hewan pengerat lainnya, gigi depan chinchilla terus tumbuh & perlu dikikis agar tidak tumbuh terlalu panjang. Benda-benda yang bisa dipakai sebagai "sarana gigitan" di antaranya adalah ranting, batu apung, atau mainan kunyah khusus.
Chinchilla juga membersihkan diri, namun bukan dengan air. Bulu-bulu mereka sangat tebal sehingga jika terkena air, air pada bulunya akan sulit menguap & bisa mengundang jamur. Sebagai gantinya, untuk membersihkan bulunya chinchilla akan berguling-guling di atas debu vulkanis atau batu apung. Debu-debu tersebut akan menyerap minyak & cairan yang menempel di bulu chinchilla (kelihatan seperti ayam ya, hehehe...) Dalam pemeliharaan, chinchilla bisa ditempatkan dalam suatu wadah berisi debu tersebut agar mereka membersihkan diri mereka setiap beberapa minggu sekali.

Pola makan : 
Ada 4 makanan yang harus dibatasi jumlahnya pada chinchilla : yang banyak mengandung air, protein, lemak, & gula. Sebabnya adalah pencernaan chinchilla hanya terbiasa mencerna makanan berserat tinggi dengan kadar air rendah seperti rumput kering. Makanan yang banyak mengandung air bisa menyebabkan chinchilla muntah karena chinchilla hanya sedikit pipis & berkeringat, makanan dengan kadar protein & lemak tinggi bisa menyebabkan gangguan hati, sementara makanan berkadar gula tinggi bisa menyebabkan diare atau bahkan diabetes.
Powered By Blogger