Bagi para penggemar fauna di tanah air, mungkin beberapa masih asing dengan hewan yang satu ini. Namun kedepannya diperkirakan hewan ini akan mengalahkan kepopuleran dari Sugar Glider (SG) yang belakangan ini menjadi primadona dan trend di segala kalangan.
berikut saya akan mendeskripsikan secara sederhana tentang hewan yang bernama Chinchilla ini :
Sejarah :
Chinchilla adalah
hewan bertelinga besar yang berasal dari pegunungan Andes, Amerika
Selatan. Nama "chinchilla" secara harfiah berarti "Chincha kecil," nama
dari suku Chincha di Andes yang memakai bulu kulit chinchilla. Di
Tiongkok, hewan ini disebut lóng māo, yang dapat diartikan sebagai
"kucing naga." Saat ini ada 2 spesies chinchilla yang masih hidup, yaitu
Chinchilla Brevicaudata dan Chinchilla Lanigera. Chincilla Lanigera memiliki fisik lebih kurus dan ekor lebih panjang.
Morfologi (bentuk tubuh) :
penampilannya sekilas mirip tupai tanah, tetapi lebih kuat dan besar. Hewan ini cocok dipelihara di daerah dengan iklim yang dingin. Mereka tidak dapat hidup di daerah dengan cuaca yang cukup panas, jadi jika ingin memeliharanya Anda harus memastikan hewan peliharaan ini tetap dingin. Mereka membutuhkan kandang yang cukup luas dan leluasa untuk dapat bergerak dengan bebas. Walaupun masih sedikit jumlahnya, binatang ini juga sudah mulai dipelihara di Indonesia.
Hal
yang paling menarik dari chinchilla tentu saja bulunya (atau lebih tepatnya
rambut) yang tebal & konon sehalus beludru. Begitu tebal bulunya sehingga
kutu pun tidak bisa menusuk kulitnya. Penyebab kenapa bulu chinchilla bisa
begitu halus & tebal adalah berkat strukturnya di mana satu folikel (kantong
rambut) chinchilla bisa memiliki 60 helai rambut. Bulu tebal tersebut berguna
untuk melindunginya dari iklim dingin Pegunungan Andes, habitatnya. Pewarnaan
bulunya sendiri bervariasi di mana warna yang paling banyak ditemui adalah
warna abu-abu untuk kamuflase, biru, putih, & sebagainya.
Karena bulunya pula, chinchilla banyak diburu oleh manusia untuk dijadikan bahan pakaian yang halus & berkualitas. Di awal abad ke-20, bulu chinchilla bisa dihargai $ 100.000 & sejak itu, chinchilla diburu secara besar-besaran oleh manusia. Sebagai akibatnya, chinchilla kini menghadapi bahaya kepunahan & dilarang diburu di alam liar. Sekarang, chinchilla juga sudah diternakkan secara massal untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik untuk diambil bulunya maupun untuk dijadikan hewan peliharaan. Selain perburuan liar, perusakan habitat juga ikut andil dalam menurunnya populasi chinchilla.
Karena bulunya pula, chinchilla banyak diburu oleh manusia untuk dijadikan bahan pakaian yang halus & berkualitas. Di awal abad ke-20, bulu chinchilla bisa dihargai $ 100.000 & sejak itu, chinchilla diburu secara besar-besaran oleh manusia. Sebagai akibatnya, chinchilla kini menghadapi bahaya kepunahan & dilarang diburu di alam liar. Sekarang, chinchilla juga sudah diternakkan secara massal untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik untuk diambil bulunya maupun untuk dijadikan hewan peliharaan. Selain perburuan liar, perusakan habitat juga ikut andil dalam menurunnya populasi chinchilla.
Pola hidup :
Chinchilla adalah
hewan nokturnal yang mencari makan di malam hari. Mereka merupakan
hewan omnivora yang suka memakan rumput, buah, biji, serangga, dan telur
burung.
Saat
makan, mereka akan berdiri dengan kedua kaki belakang & memasukkan makanan
dengan kaki depannya. Di siang hari, mereka lebih banyak tinggal di dalam lubang atau
celah bebatuan. Di alam liar, Chinchilla hidup secara berkelompok di
mana satu kelompok anggotanya bisa mencapai 100 ekor.
Chinchilla
tidak memiliki musim kawin yang spesifik & bisa melakukan reproduksi kapan
saja. Mayoritas dari chinchilla diketahui hidup monogami alias hanya hidup
dengan satu pasangan kawin. Sesudah melakukan perkawinan, chinchilla akan
memasuki periode kehamilan yang mencapai 111 hari & selanjutnya melahirkan
anakan yang sudah berbulu & bisa melihat. Anakan tersebut lalu akan menyusu
pada induknya hingga usia sekitar 8 minggu. Seekor chinchilla diketahui bisa
hidup hingga usia 10 tahun (20 tahun dalam tangkapan) & mencapai ukuran 30
cm.
Pedoman pemeliharaan :
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat memelihara
chinchilla, terutama karena chinchilla memiliki cara hidup yang khusus. Hal
pertama yang perlu diperhatikan adalah soal suhu & temperatur. Karena
chinchilla berbulu tebal & sulit berkeringat, suhu tempat memelihara
chinchilla tidak boleh lebih dari 25 derajat C. Lebih dari itu, chinchilla bisa
mati terkena stroke akibat suhu tinggi. Cara untuk melihat apakah chinchilla
kepanasan adalah melihat telinganya di mana bila telinga chinchilla berwarna
kemerahan, itu menunjukkan ada banyak panas yang dilepaskan dari tubuh
chinchilla.
Chinchilla
merupakan hewan malam yang aktif sehingga saat dikandangkan, chinchilla
memerlukan semacam "sarana olahraga" seperti roda hamster. Lebih
spesifik, roda hamster yang permukaannya rata karena jika rodanya bercelah,
kaki atau ekor chinchilla bisa dengan mudah terjepit di sela-selanya.
Chinchilla juga memerlukan sesuatu untuk digigit karena seperti hewan pengerat
lainnya, gigi depan chinchilla terus tumbuh & perlu dikikis agar tidak tumbuh
terlalu panjang. Benda-benda yang bisa dipakai sebagai "sarana
gigitan" di antaranya adalah ranting, batu apung, atau mainan kunyah
khusus.
Chinchilla
juga membersihkan diri, namun bukan dengan air. Bulu-bulu mereka sangat tebal
sehingga jika terkena air, air pada bulunya akan sulit menguap & bisa
mengundang jamur. Sebagai gantinya, untuk membersihkan bulunya chinchilla akan
berguling-guling di atas debu vulkanis atau batu apung. Debu-debu tersebut akan
menyerap minyak & cairan yang menempel di bulu chinchilla (kelihatan
seperti ayam ya, hehehe...) Dalam pemeliharaan, chinchilla bisa ditempatkan
dalam suatu wadah berisi debu tersebut agar mereka membersihkan diri mereka setiap
beberapa minggu sekali.
Pola makan :
Ada
4 makanan yang harus dibatasi jumlahnya pada chinchilla : yang banyak
mengandung air, protein, lemak, & gula. Sebabnya adalah pencernaan
chinchilla hanya terbiasa mencerna makanan berserat tinggi dengan kadar air
rendah seperti rumput kering. Makanan yang banyak mengandung air bisa
menyebabkan chinchilla muntah karena chinchilla hanya sedikit pipis &
berkeringat, makanan dengan kadar protein & lemak tinggi bisa menyebabkan
gangguan hati, sementara makanan berkadar gula tinggi bisa menyebabkan diare
atau bahkan diabetes.
No comments:
Post a Comment